Pre Production adalah
proses penyiapan semua elemen yang terlibat dalam sebuah produksi (shooting) film/video. Dari mulai pengaturan
budget, pemilihan sutradara, aktor, cameramen, crew, lokasi, peralatan, kostum/wardrobe dll.
1. Ide &
Pemilihan Konsep.
Adalah merupakan realisasi dari sebuah ide pemikiran dan gagasan
yang bertujuan
untuk
menuangkannya kedalam media visual dan audio.
2. Story Line /
Sinopsis.
Adalah ringkasan cerita/film, menjadi bentuk pemendekan dari sebuah
film dengan tetap memperhatikan unsur-unsur cerminan film tersebut. membuat
Sinopsis merupakan suatu cara yang efektif untuk menyajikan karangan film yang
panjang dalam bentuk yang singkat.
Dalam sinopsis, keindahan gaya
bahasa, ilustrasi, dan penjelasan-penjelasan
dihilangkan,
tetapi tetap mempertahankan isi dan gagasan umum pegarangnya.
Sinopsis
biasanya dibatasi oleh jumlah halaman, misalnya satu atau dua halaman,
seperlima atau
sepersepuluh dari panjang film.
Langkah-langkah
membuat sinopsis.
- Mencatat
gagasan utama dengan menggaris bawahi gagasan - gagasan yang penting.
- Menulis
ringkasan berdasarkan gagasan-gagasan.
- Gunakan
kalimat yang padat, efektif, dan menarik untuk merangkai jalan cerita.
- Dialog dan
monolog tokoh cukup ditulis isi atau dicari garis besarnya saja.
- Sinopsis tidak
boleh menyimpang dari jalan cerita dan isi dari keseluruhan film.
3. Script/Naskah
Skenario.
Membuat rancangan audio visual treatment dan penulisan naskah secara
rinci yang mengembangkan gagasan utama pada synopsis menjadi sebuah cerita yang
menarik dan informatif. Diawali dengan penjelasan dan pengenalan tiap karakter
dalam cerita secara menyeluruh.
4. Shot List
& Storyboard.
Sebuah teknik shoting management. Disini dibuat daftar pengambilan
gambar pada
setiap adegan,
dan divisualisasikan dalam bentuk sketsa gambar/storyboard jika diperlukan.
Production adalah proses
pelaksanaan produksi (shoting) yang mengacu pada persiapan yang dihasilkan dari
proses PreProduction.
1.
Directing/Penyutradaraan.
Sutradara/Director adalah orang yang memimpin pelaksanaan shoting
dan bertugas mengatur bagaimana tim dalam pembuatan film seperti: aktor,
cameramen, lighting, artistik, editor & special effect artist harus tampil
sebagaimana mestinya dalam pembuatan sebuah film sesuai dengan script/naskah.
Dan biasanya didamping oleh satu orang atau lebih asisten sutradara.
2. Penguasaan
Kamera & Teknik Shoting.
Anggle :
adalah sudut pandang pengambilan gambar yang dapat dilihat dari
viewfinder pada
sebuah kamera
film/video. Dimana pemilihan anggel sangat berperan penting dalam
menciptakan
unsur artistik dan pemahaman cerita dalam pengadeganan sesuai dengan
script/naskah.
Lighting/Pencahayaan
:
Dalam sebuah proses pengambilan gambar diperlukan adanya aset
pencahayaan yang
memadai. Baik
itu didapat dari sumber natural (sinar matahari) pada shoting
exterior/luar
ruang, ataupun melalui bantuan sinar lampu pada shoting interior/dalam
ruang.
Komposisi :
Merupakan teknik pengaturan posisi gambar, ukuran & kedalaman
ruang, perspektif &
mood adegan
untuk menghasilkan citra sesuai dengan tuntutan script/naskah.
Log/Catatan
Shoting :
Diperlukan adanya log/catatan yang dibuat menjelaskan penandaan
setiap gambar peradegan yang sudah selesai diambil, dilengkapi dengan
keterangan koordinat waktu (timecode) pada kaset yang digunakan. Proses ini
akan sangat membantu mempercepat proses pengeditan gambar.
Post Production adalah
proses penyelesain akhir (finishing) dari sebuah rangkaian produksi (shoting)
yang meliputi mengeditan gambar, penambahan title, grafik, animasi &
special ffects, musik, sound effects, audio dubing, & output ke media video
seperti: Betacam, DVCAM, MiniDV, & CD/DVD.
PreProduction
> Production > Post Production :
Video Standart :
PAL,D1/DV
Frame Size : 720
X 576 (pixel)
Frame Rate : 25
fps
Pixel Aspect
Ratio : D1/DV,PAL (4:3/1,067)
Audio : 48 kHz
16 Bit Stereo
Pembagian tahap
Post Production
1. Offline:
- Capture
- Edit
2. Online :
- Compositing
- Motion Graphic
- Visual Effects
- Color Grading
- Music &
Sound FX
- Titling
- 3D