1. Pengertian Prosedur Kerja K3
·
Tatakerja
Tata kerja merupakan cara pekerjaan dengan benar dan berhasil guna atau bias mencapai tingkat efisien yang maksimal.
Tata kerja merupakan cara pekerjaan dengan benar dan berhasil guna atau bias mencapai tingkat efisien yang maksimal.
·
Prosedur
Prosedur merupakan tahapan dalam tata kerja yang harus dilalui suatu pekerjaan baik mengenai dari mana asalnya dan mau menuju mana, kapan pekerjaan tersebut harus diselesaikan maupun alat apa yang harus digunakan agar pekerjaan tersebut dapat diselesaikan.
Prosedur merupakan tahapan dalam tata kerja yang harus dilalui suatu pekerjaan baik mengenai dari mana asalnya dan mau menuju mana, kapan pekerjaan tersebut harus diselesaikan maupun alat apa yang harus digunakan agar pekerjaan tersebut dapat diselesaikan.
·
Sistem
Sistem merupakan susunan antara tata kerja dengan prosedur yang menjadi satu sehingga membentuk suatu pola tertentu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.
Sistem merupakan susunan antara tata kerja dengan prosedur yang menjadi satu sehingga membentuk suatu pola tertentu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.
Di setiap perusahaan mereka menyebutnya
bermacam-macam. Ada yang bilang SOP atau Standard Operating Procedure, SWI atau
Standard Working Instruction PI atau project instruct dan masih banyak lagi.
Kita tidak perlu dibuat bingung dengan maksud dari pengertian ini. Ini semua
tujuannya sama dan hanya kebijakan dari perusahaan itu saja yang membedakannya.
Pengertian Prosedur Kerja
K3
Seperti halnya pengertian prosedur kerja k3
yang di bahas di atas, di sini saya coba mendefinisikan tentang prosedur kerja
K3 yang merupakan cara untuk melakukan pekerjaan mulai awal hingga akhir yang
didahului dengan penilaian resiko terhadap pekerjaan tersbut yang mencakup
keselamatan dan kesehatan terhadap karyawan.Kita pernah melihat suatu pekerjaan
itu diselesaikan tetapi kecelakaan masih juga terjadi. Setelah di investigasi
ternyata pekerja tersebut telah mengikuti prosedur kerja yang diberikan oleh
perusahaan. Setelah ditemukan akar permasalahannya, ternyata prosedur kerja
yang disosialisasikan tidak mempertimbangkan segi keselamatannya sehingga
kecelakaan pun terjadi.Disinilah pentingnya pembuatan prosedur kerja K3 yang
didasari oleh penilaian resiko baik itu resiko cidera, sakit akibat kerja,
kerusakan peralatan dan lingkungan.
Manfaat Prosedur Kerja K3
Manfaat prosedur kerja k3 ini tidak hanya berdampak
pada karaywan akan tetapi juga berdapak pada perusahaan itu sendiri.Berikut ini
manfaat yang bisa diambil jika perusahaan itu menerapkan prosedur kerja K3:
·
Pekerjaan
merasa aman melakukan pekerjaannya dan perusahaan juga diuntungkan karena tidak
harus mengeluarkan biaya penyembuhan terhadap karyawan yang celakan akbit kerja.
·
Hemat
waktu – karena kawayan tidak harus berfikir panjang dan hanya mengikuti
prosedur yang telah diterapkan.
3. Sejarah k3
Sejarah Perkembangan Kesehatan dan Keselamatan
Kerja tidak diketahui
kapan tepatnya. Namun pengerahan tenaga kerja sesungguhnya sudah setua usia
manusia di bumi ini dan bersamaan dengan itu juga adanya proses pengupahan
kepada tenaga kerja.Yang dikenal sebagai Bapak K3 yaitu Bernardin Ramazzini, dengan
bukunya De Morbis Artrificum Diatriba yang menguraikan tentang
berbagai jenis penyakit yang timbul berkaitan dengan
pekerjaan.
Ada beberapa konsep Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang menjadi point penting dalam
lintasan sejarahnya di dunia dan khususnya yang terjadi di Indonesia mulai
zaman penjajahan hingga merdeka. Berikut gambaran singkatnya di bawah ini :
- Di mulai ketika terjadi
Revolusi industri, Terutama di eropa pada abad 18. Peran manusia mulai
digantikan oleh mesin.
- Lahir sebuah aturan yg disebut
“Common Law Defence”(CLD). CLD berintikan 3 (tiga) hal: Contributing
negligence, Fellow servant rule, & risk assumption.
- Akibat adanya tekanan
dari kaum industrialis yang memiliki kesadaran K3, muncul konsep
“EMPLOYERS LIABILITY” yang mengatur bahwa K3 menjadi tanggung jawab semua
pihak dalam lingkungan
industri yaitu pengusaha, pekerja/buruh & masyarakat umum.
- Lahir teori domino oleh
H.W.HEINDRICK (1913).
- Lahir teori ”Loss Control
Management” & ”Risk Management” yg berkaitan erat dengan konsep K3.
2. Konsep K3 pada Zaman Penjajahan Belanda
- Adanya pengerahan tenaga kerja
melalui perbudakan.
- Tahun 1816,sebuah lembaga yg
bertujuan menghapuskan perbudakan didirikan oleh Sir Thomas Stanford
Raffles.
- Tahun 1818, ditetapkan UUD
Hindia Belanda yaitu ”Regreling Reglement” yang beberapa pasalnya melarang
adanya perbudakan
- Belanda meratifikasi konvensi
ILO No.29 yang dituangkan dlm Staatsblad 1933 No.261 tentang larangan
kerja rodi/kerja paksa.
- Tahun 1908,bbrp anggota
parlemen Belanda yg peduli pada nasib pekerja mendesak agar memberlakukan
peraturan K3 di daerah ”Nederland Indie”.
- Peraturan Keselamatan Kerja
yang pertama diterbitkan Oleh Pemerintah Hindia Belanda pada Tahun 1910.
3. Konsep K3 pada Zaman Penjajahan Jepang
- Adanya pengerahan naker melalui
perbudakan (romusha).
- Konsep K3 yang dibangun oleh
pemerintah Belanda diabaikan oleh Jepang.
4. Konsep K3 pada Zaman Kemerdekaan
- Lahirnya beberapa peraturan
diantaranya yaitu : UU No.12 tahun 1948 tentang kerja, UU No.14 tahun 1969
tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja dan UU No.1 Tahun
1970 tentang Keselamatan Kerja.
- Implementasi K3 pada awal masa
pemerintahan ORDE BARU paralel dengan konsep Pembangunan nasional.
- Adanya UU No.23 tahun 1992
tentang Kesehatan
yang telah di amandemen menjadi UU NO.36 Tahun 2009, UU No.13 tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan dan UU No.3 thn 1992 tentang Jaminan Sosial Tnaga
Kerja.
- Demi Mewujudkan tenaga kerja
yang sehat, selamat, kompetitif & produktif, pemerintah juga membentuk
Lembaga Higiene Industri di dua Departemen/Kementerian yaitu di
Departemen/Kementerian Tenaga Kerja dan Di Departemen/Kementerian Kesehatan.
Ada sahabat K3 yang mengirimkan email dan bertanya tentang
Apa Peran, Fungsi dan tujuan K3?K3 itu sendiri kepanjangan dari Kesehatan,
Keselamatan Kerja. Nah disini ada 2 keilmuan yaitu Kesehatan dan Keselamatan.
Keduanya memiliki peran dan Fungsi dalam kerangka K3.
a. Posisi
Kesehatan dan Keselamatan dalam ilmu K3
Posisi kesehatan kerja berada pada lingkup pekerja dan lebih
menekankan pada aspek promosi terhadap kesehatan para pekerja sementara posisi
keselamatan berada pada aspek interaksi yang ada dalam system kerja atau proses
kerja.
b. Peran
Kesehatan dan Keselamatan dalam ilmu K3
Peran
Kesehatan dan Keselamatan dalam ilmu Kesehatan kerja berkontribusi dalam upaya perlindungan
kesehatan para pekerja dengan upaya promosi kesehatan, pemantauan dan survailan
kesehatan serta upaya peningkatan daya tubuh dan kebugaran pekerja. Sementara
peran keselamatan adalah menciptakan system kerja yang aman atau yang mempunyai
potensi resiko yang rendah terhadap terjadinya kecelakaan dan menjaga aset
perusahaan dari kemungkinan loss.
c. Tujuan
Kesahatan dan Keselamatan berdasarkan ilmu K3
Kesehatan kerja memiliki tujuan sebagai berikut
1. Mencegah terjadinya penyakit
akibat kerja
2. Meningkatkan derajat kesehatan
pekerja melalui promosi K3
3. Menjaga status kesehatan dan
kebugaran pekerja pada kondisi yang optimal
Keselamtan kerja memiliki tujuan sebagai berikut
1. menciptakan system kerja yang
aman mulai dari input, proses dan out put
2. Mencega terjadinya kerugian
(loss) baik moril ataupun materil akibat terjadinya kecelakaan
3. Melakukan pengendalian terhadap
resiko yang ada di tempat kerja
d. Fungsi
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Fungsi dari Kesehatan kerja
1.
Identifikasi dan Melakukan Penilaian terhadap resiko dari bahaya kesehatan di
tempat kerja
2.
Memberikan saran terhadap perencanaan dan pengorganisasian dan praktek
kerja termasuk desain tempat kerja
3.
Memberikan saran, informasi, pelatihan dan edukasi tentang kesehatan kerja dan
APD
4.
Melaksanakan surveilan terhadap kesehatan kerja
5.
Terlibat dalam pross rehabilitasi
6.
Mengelolah P3K dan tindakan darurat
Fungsi dari Keselamatan kerja
1.
Antisipasi, identifikasi dan evaluasi kondisi dan praktek berbahaya
2.
Buat desain pengendalian bahaya, metode, prosedur dan program
3.
Terapkan, dokumentasikan dan informasikan rekan lainnya dalam hal pengendalian
bahaya dan program pengendalian bahaya
4.
Ukur, periksa kembali keefektifitas pengendaliahn bahaya dan program
pengendalian bahaya
5. Pengertian Ergonomi dan Komponennya
Kemajuan perusahaan dan pertumbuhan ekonomi dapat
ditingkatkan melalui investasi dan peningkatan produktifitas dan efisiensi.
Karena modal terbatas maka saat ini hampir semua perusahaan telah menyadari
bahwa pertumbuhan yang didasakan peningkatan produktifitas dan efisiensi
merupakan pilihan yang sangat menguntungkan perusahaan.
Salah satu upaya peningkatan produktifitas dan
efisiensi adalah melalui penerapan ergonomi. Pengertian Ergonomi
sendiri adalah ilmu yang mempelajari hubungan manusia dengan pekerjaan, alat
kerja dan lingkungan kerja.Ada 3 komponen ergonomi, ialah anthropometri
yang mempelajari ukuran tubuh manusia yang dimanfaatkan untuk disain peralatan
dan tempat kerja, biomekanika yang mempelajari tentang pembebanan dan
pengaruhnya pada faal tubuh manusia serta psikologi yang mempelajari interaksi
yang bersifat psikologik antara mesin dan manusiaSalah satu studi yang
dimanfaatkan dalam ergonomi adalah yang disebut studi waktu dan gerak. Dengan
teknik ini dilakukan pengamatan gerakan dan pengukuran waktu dalam pelaksanaan
pekerjaan.
Dengan cara ini dibuat disain pekerjaan dan alat kerja
yang dapat meningkatkan efisiensi gerakan sehingga menghemat waktu dan energi
yang akan meningkatkan produktifitas. Pemanfaatan studi waktu dan gerak antara
lain untuk mengevaluasi bahaya suatu pekerjaan dan upaya pengendaliannya
6. Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 dengan Komputer
Keselamatan dan kesehatan bekerja tidak hanya di
lokasi tambang atau konstruksi, akan tetapi K3 juga harus diterapkan di
kantor.Adapun kegiatan yang berhubungan dengan k3 di kantor yaitu bekerja
dengan komputer. Nah disini saya akan membahas K3 bekerja dengan komputer yang
lebih terfokus pada ergonomis atau bisa disebut kenyamanan.Jika dibandingkan
bekerja di lapangan yang mana bahaya terhadap kesehatan langsung dapat terasa,
akan tetapi di kantor sebaliknya. Penyakit akibat kerja biasa dirasakan tidak
secara langsung. Butuh beberapa waktu penyakit tersebut dapat dirasakan oleh
karyawan yang bekerja di kantor. Penyakit akibat kerja di kantor selalu
dihubungkan dengan ergonomis dimana penyakit yang terjadi akibat posisi tubuh
yang salah saat melakukan pekerjaan baik itu duduk, berdiri, berputar, bekerja
di hadapan komputer dan masih banyak lagi.Di artikel k3 komputer saya lebih
membahas tentang ergonomis. Dari pengertiannya ergonomis adalah sain yang
diterapkan untuk meningkatkan kecocokan antara manusia dan pekerjaan. Ketika
kita berbicara tentang ergonomis di kantor, yang kita maksud disini adalah
duduk dengan postur tubuh yang netral, pergerakan dan penempatan peralatan yang
nyaman yang diamati untuk permasalahan kesehatan dan teknik mengurangi
kelelahan saat bekerja.
Ha-hal yang perlu Anda
ketahui
Orang
sering mempertimbangkan bahwa bekerja di kantor dengan komputer, keyboard,
mouse dan monitor itu tidaklah sehat. Penelitian juga menungkung, berikut ini
beberapa jawaban terhadap penrtimbangan yang umum;
Mata lelah atau sindrom menatap komputer
Walaupun kelelahan mata adalah bagian dari
permasalahan umum yang dialami kebanyakan orang yang bekerja dengan peralatan
komputer, hal ini hanyalah sifatnya sementara.Mata diarahkan dan difokuskan
menggunakan otot dimana dapat menjadi beban yang berlebihan. Tugas melihat yang
intensif dapat menyebabkan kabur, sakit, sakit kepala, dan mata kering
yang bersifat sementara. Jika Anda memiliki masalah seperti itu, jangan
abaikan, periksa mata anda ke dokter mata. Anda perlu kaca yang didesain
untuk menggunakan komputer dengan jarak kokus yang berbeda dan area pengatan
yang dekat.
Sakit leher dan
punggung
Leher lelah, punggung sakit dan pundak pegal juka
masalah yang sering dialami oleh kebanyakan orang yang bekerja dengan komputer.
Gunakan postur dan teknik dibawah untuk meminimalkan kelelhahan dan menghindari
masalah.
Berikut ini Tip-tip Teknik dan Pengaturan1. Hindari kontraksi otot yang kaku
Lakukan gerakan menggapai, membengkokkan, melipat atau
mengangkat lengan ke atas saat sirukasi terhambat dan menyebabkan perih.
Letakkan monitor Anda sejajar dengan keyboard dan mouse bersebelahan. Atur
tubuh anda sehingga Anda merasa bisa merilekskan bagian atas punggung, leher,
pundak dan lengan atas. Anda tidak perlukeyboard yang khusus . Gunakan postur
lengan dan tangan Anda sealami mungkin: pertahankan tangan dan pergelangan
sejajar dengan lengan.
2. Dekatkan kursi Anda
Dengan mendekatkan kursi Anda, anda dapat bekerja
tanpa terus menerus bersandar atau menggapai. Pastikan atur kursi Anda setiap
Anda duduk.
3. Hindari menopang telpon
dengan kepala Anda
Untuk
waktu yang lama, gunakan tangan atau pengeras suara atau headset.
4. Istirahatkan Mata Anda
Dengan menutup mata Anda secara teratur dalam beberapa
detik, kemudian lihat objek yang jauh. Ambil langkah-langkah untuk
mengendalikan layar monitor yang kabur.
5. Rendahkan Monitor Anda
Hindari menumpuk montor di atas CPU atau
laptop docking station. Posisi mata yang netral untuk pekerjaan yang memerkukan
pandangan dekat adalah 20 hingga 60° dekatnya. Coba duduk 20 hingga 30 inci
dari monitor Anda.
6. Hindari penggunaan laptop yang berlebihan
Hindarilah penggunaan laptop, keyboard dan touchpad
berlebihan untuk pekerjaan komputer yang terus menerus setiap hari. Gunakan
keyboard yang standard dan mouse untuk meningkatkan kenyamanan, kecepatan dan
akurasi.
7. Hindari menekan telapak
tangan dan pergelangan tangan pada sisi yang tanjam saat sedang bekerja
Gunakan gel pereda telapak tangan dan pelapis mouse
yang lembut untuk melindung Anda dari pinggiran meja.
8. Letakkan barang yang
sering digunakan di area yang mudah Anda menjangkaunya
Jangan membuat barang-barang tersebut menyebabkan
masalah postur yang dapat mengakibatkan kelelahan.
9. Lepaskan gelang atau
jam yang memiliki sisi yang tajam jika menusuk pergelangan atau lengan Anda.
Gunakan sepatu yang nyaman dan pakaian yang tidak
menghambat sirkulasi darah.Dengan mengimplementasikan tips tips di atas,
diharapkan Anda terhindar dari cidera atau kelelahan saat sedang bekerja di
depan komputer Anda.
7. Keselamatan dalam Bengkel (Workshop)
Keselamatan
dalam Bengkel
Bengkel atau biasa disebut workshop dalam bidang
pertambangan adalah tempat dimana segala macam aktifitas seperti perbaikan dan
perawatan baik itu kendaraan atau pun peralatan dilakukan di area ini. Hal ini
membuat bengkel adalah tempat yang memiliki potensi bahaya yang cukup
tinggi.Tidak sedikit kecelakaan terjadi di bengkel seperti tertabrak kendaraan,
terjatuh saat sendang memperbaiki di atas unit, tertimpa material, terpeleset,
tersandung, terpukul dan masih banyak lagi yang dapat mengakibatkan para
mekanik menderita cidera baik itu ringat (pertolongan pertama) hingga dapat
merengut nyawa sekalipun.Dikarenakan potensi bahaya di bengkel begitu tinggi
maka diperlukan pengelolahan keselamatan
dalam bengkel.
Berikut 6 kontrol keselamatan dalam bengkel yang dapat Anda
lakukan untuk mencegah cidera saat bekerja di dalam Bengkel.
- Identifikasi
semua bahaya yang ada di bengkel sebelum Anda mulai bekerja
- Periksa
semua perkakas atau peralatan yang Anda gunakan saat bekerja dalam keadaan
baik dan standar
- Patuhi
prosedur keselamatan kerja yang ada di bankel. Pahami prosedur tersebut
sebelum Anda mulai bekerja
- Selalu
konsentrasi saat sedang bekerja dan tetap berkomunikasi dengan rekan kerja
Anda
- Selalu
menjaga lingkungan bengkel Anda bersih, tidak terdapat ceceran oli,
perkakas tersimpan di tempatnya
- Selalu
mengenakan alat pelindung diri setiap saat.
Dengan mengimplementasikan ke 6 kontrol keselamatan dalam bengkel, diharapkan Anda dapat bekerja dengan aman
dan terhindar dari cidera.
1. Klasifikasi menurut jenis kecelakaan:
a.
Terjatuh.
b.
Tertimpa benda jatuh
c. Tertubuk
atau terkena benda-benda, terkecuali benda jatuh.
d.
Terjepit oleh benda.
e.
Gerak-gerakan melebihi kemampuan.
f.
Pengaruh suhu tinggi.
g,
Terkena arus listrik.
h.
Kontak dengan bahan-bahan berbahaya atau radiasi.
i.
Jenis-jenis lain, termasuk kecelakaan-kecelakaan yang data-datanya tidak cukup
atau kecelakaan-kecelakaan lain yang belum masuk klasifikasi tersebut.
2. Kecelakaan menurut penyebab
a. Mesin
- Pembangkit
tenaga, terkecuali motor-motor listrik.
- Mesin
penyalur (=transmisi).
- Mesin-mesin
untuk mengerjakan logam.
- Mesin-mesin
pengelolah kayu.
- Mesin-mesin
pertanian.
- Mesin-mesin
pertambangan.
- Mesin-mesin
lain yang tidak termasuk klasifikasi tersebut.
b. Alat angkut dan alat angkat
- Mesin
angkat dan peralatannya.
- Alat
angkutan di atas rel.
- Alat
angkutan lain yang beroda, terkecuali kereta api.
- Alat
angkutan udara.
- Alat
angkutan air.
- Alat-alat
angkutan lain.
c. Peralatan lain.
- Bejana
bertekanan.
- Dapur
pembakar dan pemanas.
- Instalasi
pendingin.
- Instalasi
listrik, termasuk motor listrik, tetapi dikecualikan alat-alat listrik
(tangan)
- Alat-alat
kerja dan perlengkapannya, kecuali alat-alat listrik.
- Tangga.
- Perancah
(=Stefer).
- Peralatan
lain yang belum termasuk klasifikasi tersebut.
d. Bahan-bahan, zat-zat dan radiasi.
- Bahan
peledak.
- Debu,
gas, cairan dan zat-zat kimia, terkecuali bahan peledak.
- Benda-benda
melayang.
- Radiasi.
- Bahan-bahan
dan zat-zat lain yang belum termasuk golongan tersebut.
e. Lingkungan Kerja
- Diluar
bangunan.
- Di
dalam bangunan.
- Di
bawah tanah.
f. Penyebab-penyebab lain yang belum termasuk
golongan-golongan tersebut.
- Hewan
- Penyebab
lain.
g. Penyebab-penyebab yang belum termasuk golongan tersebut
atau data tak memadai.
3. Klasifikasi menurut sifat luka atau kelainan.
a. Patah tulang.b. dislokasi/keseleo.
c. Regang otot/urat.
d. Memar dan luka dalam yang lain.
e. Amputasi.
f. Luka-luka lainnya.
g. Luka dipermukaan.
h. Gegar dan remuk.
i. Luka bakar.
j, Keracuanan-keracunan mendadak (=akut).
k. Akibat cuaca, dan lain-lain
l. Mati Lemas.
m. Pengaruh arus listrik.
o. Luka-luka yang banyak dan berlainan sifatnya
p. Lain-lainnya.
4. Klasifikasi menurut letak kelainan atau luka di tubuh.
a. Kepala.b. Leher.
c. badan.
d. Angota atas.
e. Angota bawah.
f. banyak tempat.
g. Kelainan umum.
h. Letak lain yang dapat di masukkan klasifikasi tersebut.
Klasifikasi tersebut yang bersifat jamak adalah
pencerminan kenyataan bahwa kecelakaan akibat kerja jarang sekali disebabkan
oleh sesuatu melainkan oleh berbagai faktor.
10.Jenis - jenis Bahaya Keselamatan Kerja
Perlu
dilakukan pembedaan antara produk yang memenuhi standar, yang aman, dan yang dirasakan aman. Pada umumnya,
terdapat tiga jenis keadaan:
Keselamatan
normatif digunakan untuk
menerangkan produk atau desain yang memenuhi standar desain.
Keselamatan
substantif digunakan untuk
menerangkan pentingnya keadaan aman, meskipun mungkin tidak memenuhi standar.
Keselamatan
yang dirasakan digunakan
untuk menerangkan keadaan aman yang timbul dalam persepsi orang. Sebagai contoh
adalah anggapan aman terhadap keberadaan rambu lalu lintas. Namun, rambu-rambu
ini dapat menyebabkan kecelakaan karena menyebabkan pengemudi kendaraan gugup.
Semua pekerja harus melengkapi dirinya dengan pakaian, baju,
celana panjang yan sesuai untuk melindungi dirinya dari cuaca dan bahaya di
lokasi kerja mereka.Berdasarkan peraturan pemerintah bahwa perusahaan wajib
menyediakan alat pelindung diri bagi karyawan seperti helm pengawan atau safety
helmet, kaca mata safety, pakaian yang cerah atau memiliki visibilitas tinggi
dan sepatu safety dan perlengkapan lainnya yang sesuai dengan tipe pekerjaan
karyawan.Dengan begitu jika pekerjaan karyawan tersebut memerlukan sarugn
tangan khusus untuk melindungi tangan mereka dari resiko tersayat atau
terpotong, maka perusahaan wajib
menyediakan sarung tangan yang sesuai dengan pekerjaan karaywan tersebut.
Perusahaan berkewajiban menyediakan dan menyuruh karyawan
menggunakan alat pelindung diri yang telah diberikan secara cuma-cuma kepada
karaywan tersebut. Bukan hanya sarung tangan tetapi hal ini berlaku untuk semua
jenis pekerjaan yang memerlukan alat pelindung diri tertentu saat melakukan
pekerjaan mereka seperti pelindung jatuh, pelindung pernafasan, mata dan
pelindung pedengaran dan masih banyak lagi sebagaimana di atur dalam peraturan
pemerintah.Perusahaan berkewajiban mengidentifikasi setiap fase pekerjaan dan
APD yang akan digunakan oleh karyawan. Pengusahan harus memastikan bahwa
karyawan telah dilatih dalam penggunaan APD yang diberikan termasuk alat
pelindung jatuh sebelum digunakan. Ketika karwayan berinteraksi dengan
peralatan atau mesin yang bergerak, semua perhiasan atau pakaian yang
berpotensi dapat tersangkut di mesin atau alat wajib disingkirkan.
Pelindung
Kaki
Sepatu yang digunakan harus melindungi, ankel, telapak, dan
jari kaki. Alat pelindung kaki dengan simbol segi tiga hijau CSA telah memenuhi
persyaratan ini. Karyawan yang telah diberikan APD ini wajib menjaganya tetap
dalam kondisi yang baik. Contohnya, unjung sepatu pelindung jari dapat
berbahaya jika tersentuh dengan listrik.
Pelindung
Kepala
Ketika memasuki area kerja, para pekerja wajib mengenajan
helm safety yang telah memenuhi standard CSA atau Ketika menggunakan helm
safety:
- Gunakan pengait helm jika
pekerjaan anda melibatkan pekerjaan yang sering merunduk.
- Jaga agar tetap bersih. Selalu
inspeksi.
- Ganti suspensi yang ada di
dalam helm setiap 5 tahun.
- Jangan menggunakan ditergen
untuk membersihkannya.
- Jangan membuat lobang pada helm
Anda kecuali telah disetujui oleh manufaktur yang membuatnya.
- Jangan mengecatnya.
- Jangan menggunakannya jika Anda
menemukan retakkan pada helm Anda.
- Jangan melemparnya atau
menggunakannya sebagai alat pemuku.Andalah yang bertanggung jawab atas
keselamatan Anda sendiri dan rekan Anda, oleh karena itu selalu merawat Alat
Pelindung Diri yang telah diberikan oleh perusahaan.