Indonesia akan diwakili 18 tim dari 9 universitas untuk bertanding dalam kompetisi tahunan Shell Eco-marathon (SEM) di Sepang International Circuit di Kuala Lumpur, Malaysia.
Di Sepang, Indonesia akan bersaing dengan 136 tim mahasiswa dari 18 negara di Asia dan Timur Tengah. Jumlah peserta tahun ini merupakan rekor dalam jumlah tim sejak kegiatan ini dimulai di Asia pada tahun 2010. Beberapa negara partisipan baru pada tahun ini adalah Korea dan Qatar.
Kompetisi ini menantang mahasiswa dari berbagai negara untuk mendesain, membangun kendaraan dan mengujinya di ajang SEM. Pemenangnya adalah yang menempuh jarak terjauh dengan menggunakan jumlah energi yang paling sedikit.
Tim mahasiswa dapat berpartisipasi pada salah satu atau kedua kelas kompetisi 'Prototype' dan 'UrbanConcept'. Pada tahun ini Shell Eco-marathon akan diikuti oleh 91 kendaraan Prototype dan 45 kendaraan UrbanConcept dari seluruh wilayah.
Kategori Prototype mengajak mahasiswa untuk memaksimalisasi efisiensi bahan bakar melalui elemen desain yang inovatif. Kelas UrbanConcept berfokus pada pemenuhan kebutuhan pengemudi masa kini yang penampilannya seperti yang sering kita lihat di jalan raya namun memiliki jarak tempuh tinggi.
Shell Eco-marathon 2012 memberikan tantangan kepada mahasiswa-mahasiswa Indonesia dari sembilan universitas, yaitu Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Politeknik Negeri Pontianak (Polnep), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Politeknik Manufaktur Bandung, Politeknik Negeri Jakarta, dan Univesitas Sumatera Utara (USU).
Semua tim tersebut akan berpartisipasi dalam setiap kategori, sementara tim mahasiswa Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung (ITB) akan berkompetisi pada kelas Mobilitas Elektronik (e-mobility) untuk pertama kalinya pada tahun ini.
Pada tahun 2011 lalu, tim mahasiswa Mesin ITS 4 memenangkan Grand Prize Award di kelas internal combustion dan tim Cikal dari ITB menerima Grand Prize pada kategori Urban Gasoline.
Selain mendominasi kelas Urban, tim-tim Indonesia juga menerima 2 dari 4 penghargaan yang diperebutkan pada kategori on-track (di luar sirkuit). Semar Proto dari UGM dinobatkan sebagai tim terbaik untuk inovasi teknis, sementara tim Rakata dari ITB menerima Communication Award.
"Setiap tahun kami selalu terkesan karena para mahasiswa di Asia ini termotivasi untuk tampil dengan desain-desain inovatif dan cerdas, yang kesemuanya itu bertujuan untuk membuka terobosan baru di bidang efisiensi energi," ujar Mavis Kuek, Project Manager untuk Shell Eco-marathon Asia.
"Sungguh sangat menggembirakan melihat begitu banyaknya anak muda yang memanfaatkan Shell Eco-marathon untuk menciptakan solusi mobilitas yang inovatif untuk menjawab tantangan energi masa depan," lanjutnya.
Pada tahun ini, tim-tim mahasiswa akan memperebutkan hadiah uang tunai senilai total US$ 42.000 berupa 28 penghargaan on-track untuk kelas 'Prototype' dan 'UrbanConcept'. Hadiah utama senilai US$ 2.000 akan dianugerahkan kepada tim pemenang di setiap kategori bahan bakar, diikuti oleh hadiah kedua sebesar US$ 1.000.
Penghargaan off-track baru senilai masing-masing US$ 1.000 juga akan diberikan kepada pemenang 'Eco-Design' (desain ramah lingkungan), 'Best Team Spirit' (semangat tim terbaik) dan 'Perseverance in the Face of Adversity' (ketekunan dalam menghadapi kesulitan).
Shell Eco-marathon Asia akan diadakan kembali di Sepang International Circuit di Kuala Lumpur, Malaysia pada tahun 2013 dan selanjutnya kegiatan regional ini akan digelar di Manila, Filipina sejak tahun 2014 hingga 2016. (kpl/nzr/vin)